Friday 31 December 2010

Inilah Proyek Pesawat Rahasia Uni Soviet





Pada tahun 1930-an tentara Uni Soviet mempunyai gagasan untuk menciptakan ‘benteng’ lengkap dengan persenjataanya yang dapat terbang. Pada waktu itu mesin jet belum ditemukan, sehingga pesawat dirancang memiliki sebanyak mungkin baling-baling untuk membawa terbang benteng besar tersebut ke udara. Sebanyak 25 baling-baling di tanam ke tubuh pesawat tersebut!

Tidak banyak foto yang disimpan mengenai peswat ini, karena tingginya tingkat kerahasiaan proyek . Seperti pada foto-foto di bawah ini dapat dilihat salah satu dari pesawat tersebut – Heavy Bomber K-7.

Sekarang ini pecinta sejarah modern di Rusia (dulu Uni Soviet) mencoba untuk merekonstruksi kembali rencana yang tersisa yang pernah menjadi top secret tentara Rusia tersebut. Rencana yang terbilang Mega Proyek namun dengan ide yang cukup unik, Benteng Terbang!

Dapat dibayangkan jika pesawat ini diciptakan massal pada waktu itu, tentara Sovyet tentu akan sangat mudah untuk memobilisasi perlengkapan tempurnya kemanapun.

Pesawat yang unik dan benar-benar benteng yang dapat terbang ya!

Perbandingan MIG dengan SUKHOI


Pesawat tempur Sukhoi Su-27 (kode NATO: Flanker) awalnya diproduksi pada era Uni Soviet, dimana rancang-bangun aslinya dibuat oleh Biro Disain Sukhoi.

Pesawat ini dikembangkan sebagai saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat saat itu, yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet.

Spesifikasi awal yang diinginkan militer Uni Soviet saat itu adalah pesawat tempur multi-peran yang memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan yang tinggi. Semuanya dibuat melebihi kemampuan pesawat tempur yang dibuat pihak barat.

Pesawat ini awalnya sering disebut sebagai hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich (MiG), karena bentuknya yang agak mirip, namun berbeda bobot.
Su-27 dirancang sebagai interseptor yang memiliki superioritas udara jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat.

Sejarah

Pada tahun 1969, Uni Soviet mendapatkan informasi bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat telah memilih McDonnell Douglas untuk memproduksi rancangan pesawat tempur eksperimental (yang akan berevolusi menjadi F-15).

Untuk menghadapi ancaman ini, Uni Soviet memulai program PFI (Perspektivnyi Frontovoy Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir”) yang direncanakan menghasilkan pesawat yang bisa menyaingi hasil rancangan Amerika Serikat.

Namun, spesifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat-syarat program ini pada satu pesawat saja ternyata terlalu rumit dan mahal. Maka program ini dibagi menjadi dua, yaitu TPFI (Tyazholyi Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir berat”) dan the LPFI (Legkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir ringan”).

Dimana hasil akhirnya tercipta Su-27 untuk pesawat tempur taktis mutakhir berat, dan MiG-29 untuk pesawat tempur taktis mutakhir ringan.

Langkah ini juga mirip apa yang dilakukan Amerika Serikat, dimana Amerika Serikat memulai program “Lightweight Fighter” yang nantinya akan menghasilkan F-16.

Sukhoi T-10. Prototype pertama Flanker.

Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat sayap delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO Flanker-A. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978.

Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan T-10S, yang terbang pertama kali pada 20 April 1981.

Pesawat ini juga menemui kesulitan, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981. Versi produksi pesawat ini (Su-27 atau Su-27S, dengan kode NATO Flanker-B) mulai dipakai Angkatan Udara Soviet pada tahun 1984, tetapi baru dipakai menyeluruh tahun 1986, karena sempat terhambat oleh masalah produksi.

Pesawat ini dipakai oleh Pertahanan Anti Udara Soviet (Voyska PVO) dan Angkatan Udara Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO adalah sebagai interseptor, menggantikan Sukhoi Su-15 and Tupolev Tu-28. Dan pemakaiannya di VVS lebih difokuskan kepada interdiksi udara, dengan tugas menyerang pesawat bahan bakar dan AWACS, yang dianggap sebagai aset penting angkatan udara NATO.

Sejarah tempur

Walaupun Su-27 dianggap memiliki kelincahan yang mengagumkan, sampai saat ini pesawat ini belum banyak dipakai pada petempuran yang sebenarnya (battle proven).

Pemakaian pesawat ini yang patut disebut adalah pada Perang Ethiopia-Eritrea, dimana pesawat-pesawat Sukhoi Su-27A Ethiopia dipakai untuk melindungi pesawat pengebom MiG-21 dan MiG-23. Pada perang itu, pesawat-pesawat Su-27 tersebut berhasil menghancurkan empat MiG-29 Eritrea.

Salah satu pilot yang berhasil menembak jatuh lawan adalah Aster Tolossa, yang menjadi wanita Afrika pertama yang memenangi sebuah pertempuran udara.

Pengguna

Saat ini sudah sekitar 680 Su-27 diproduksi, dan sekitar 400 unit-nya dipakai oleh Rusia. Negara mantan Soviet yang memiliki pesawat ini adalah Ukraina dengan 60 pesawat, Belarusia dengan sekitar 25 pesawat, Kazakstan dengan sekitar 30 dan sudah memesan 12 pesawat lagi, dan Uzbekistan dengan 25 buah.

China menerima 26 pesawat pada tahun 1991, dan 22 lagi pada 1995. Kemudian pada tahun 1998 mereka menandatangani kontrak untuk lisensi produksi 200 pesawat ini dengan nama Shenyang J-11.

Vietnam memiliki 12 Su-27SK dan telah memesan 24 lagi. Ethiopia memiliki 8 Su-27A dan 2 Su-27U.

Indonesia mempunyai 2 Su-27SKM dan 2 Su-30MK2, keduanya khusus varian maritim. Dan Angola telah menerima sekitar 8 Su-27/27UB. Meksiko berencana untuk membeli 8 Su-27S dan 2 pesawat latihan Su-27UB.

Amerika Serikat juga disinyalir memiliki satu Su-27 Flanker B dan satu Su-27 UB. Tiga pesawat ini masuk sebagai registrasi sipil, dan salah satunya tiba di Amerika Serikat menggunakan pesawat Antonov-62.

Indonesia (TNI-AU) mulai menggunakan keluarga Sukhoi-27 pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30MKI pada 1996.

Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2 unit Sukhoi-27SK dan 2 unit Sukhoi-30MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata. Empat tahun kemudian pada acara MAKS 2007 di Moskow Departemen Pertahanan mengumumkan kontrak unruk pembelian 3 unit Sukhoi-27SKM dan 3 unit Sukhoi-30MK2 senilai 350 juta dolar AS.

Spesifikasi (Sukhoi Su-27)

Karakteristik umum
Kru: Satu
Panjang: 21,9 m (72 ft)
Lebar sayap: 14,7 m (48 ft 3 in)
Leading edge sweep: 42°)
Tinggi: 5,93 m (19 ft 6 in)
Area sayap: 62 m² (667 ft²)
Berat kosong: 16.380 kg (36.100 lb)
Berat terisi: 23.000 kg (50.690 lb)
Berat maksimum lepas landas: 33.000 kg (62.400 lb)
Mesin: 2× Lyulka AL-31F turbofan, 122,8 kN (27.600 lbf) each

Performa
Kecepatan maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
Jarak jangkau: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi (800 mi pada ketinggian air laut, 2070 mi pada ketinggian tinggi)
Atap servis: 18.500 m (60.700 ft)
Tingkat panjat: 325 m/s (64.000 ft/min)
Wing loading: 371 kg/m² (76 lb/ft²’)
Dorongan/berat: 1,085

Persenjataan
1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
6 R-27, 4 R-73
Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500

Spesifikasi (MIG-29)
General characteristics

* Crew: One
* Length: 17.37 m (57 ft)
* Wingspan: 11.4 m (37 ft 3 in)
* Height: 4.73 m (15 ft 6 in)
* Wing area: 38 m² (409 ft²)
* Empty weight: 11,000 kg (24,250 lb)
* Loaded weight: 16,800 kg (37,000 lb)
* Max takeoff weight: 21,000 kg (46,300 lb)
* Powerplant: 2× Klimov RD-33 afterburning turbofans, 8,300 kgf (81.4 kN, 18,300 lbf) each

Performance

* Maximum speed: Mach 2.25 (2,400 km/h, 1,490 mph) At low altitude: 1,500 km/h, 930 mph
* Range: 700 km (430 mi)
* Ferry range: 2,100 km (1,800 mi) with 1 drop tank
* Service ceiling: 18,013 m (59,100 ft)
* Rate of climb: initial 330 m/s average 109 m/s 0-6000 m[92] (65,000 ft/min)
* Wing loading: 442 kg/m² (90.5 lb/ft²)
* Thrust/weight: 1.01

Armament

* 1x 30 mm GSh-30-1 cannon with 100 rounds
* Up to 3,500 kg (7,720 lb) of weapons including six air-to-air missiles — a mix of semi-active radar homing (SARH) and AA-8 “Aphid”, AA-10 “Alamo”, AA-11 “Archer”, AA-12 “Adder”, FAB 500-M62, FAB-1000, TN-100, ECM Pods, S-24, AS-12, AS-14.

Avionics

* Phazotron N019, N010 radars

Anti-pesawat terbang roket sistem 2K11 "Circle"



Resolusi Central Committee of the CPSU dan USSR pada 15 Februari 1958 "Pada pembuatan prototipe sistem anti peluru," Circle "telah mengidentifikasi karakteristik utama MANPADS, kerjasama kepala penyanyi pada dana dan menetapkan tanggal untuk pekerjaan, menentukan cara untuk bersama (negara) dalam tes triwulan III. 1961 pesawat roket yang dirancang untuk sistem intercept sasaran, terbang dengan kecepatan hingga 600 m / s di altitudes of 3000 m sampai 25 000 m, dengan jarak 45 km. Probabilitas dari kekalahan tujuan bombers jenis IL-28 di altitudes sampai 20 kilometer yang ZUR pada 0,8, kemungkinan dengan tujuan untuk mengarahkan kelebihan hingga empat unit. Tujuan efektif permukaan penghamburan (ESR), yang sesuai fighter, pada MiG -15 terdeteksi pada jarak 115 km.

Organisasi payung untuk pengembangan misil anti-pesawat terbang kompleks "Circle" (2K11) didirikan SRI-20, Komite Negara untuk Pertahanan Teknologi (GKOT), kepala desainer - VP Efremov. Stasiun roket panduan 1S32 kompleks "Circle" dikembangkan di Research Institute of chief desainer instan Drize. COP-40 roket (3M8) pryamotochnym dengan mesin ini adalah untuk menciptakan sebuah tim OKB-8 Sverdlovsk SNH, dipimpin oleh L. Lyulevym.

Rencana awal panggilan untuk pengiriman di telemetri dari missiles saya dalam tiga bulan. 1959, stasiun roket bimbingan - oleh Jun, dan deteksi stasiun - di triwulan III. tahun yang sama. Dalam kenyataannya, hanya 26 Nov, 1959 adalah yang pertama dari 10 broskovyh pengujian model dengan naturnymi booster rockets, yang pertama muncul dalam masalah - kibaran, pemusnahan dari missiles selama startovikov. Penerbangan praktek diberikan 4 peluncuran roket tanpa peralatan kontrol dimulai dari Juni sejak Agustus 1960, belum stabil dicapai pengoperasian mesin, meluncurkan program untuk meluncurkan roket, yang dilengkapi AutoPilot, namun tanpa peralatan radio. Hingga Juni tahun berikutnya yang sesuai dengan 32 ini start up. Dari jumlah tersebut, 16 peluru pertama yang dilengkapi dengan sederhana AutoPilot, bukan untuk memerintah pada roll dan turbopump sidang tanpa perangkat peraturan konsumsi bahan bakar. Dari 26 peluncuran dilakukan sebelum akhir 1960, enam rockets hancur dalam penerbangan, tujuh - tidak termasuk diberikan, dan hanya 12 bom relatif berhasil.

Mengingat banyaknya kegagalan dalam ujian yang missiles ZM8 untuk Negara Panitia untuk Aeronautical Engineering dari 25 Agustus 1961 telah dibuat khusus komisi ahli untuk mengembangkan langkah-langkah untuk meningkatkan roket. Sebagian besar kecelakaan yang berkaitan dengan ruang progarami, kegagalan dalam peralatan BEF onboard, cukup kuat dari beberapa elemen-elemen desain. Sebulan kemudian, pada rekomendasi dari komisi yang telah disepakati untuk mengubah desain memantapkan pembakaran, sehingga menghilangkan keharusan dari zona pemisahan arus panas dan meningkatkan daya tahan dari ruang diberikan.

Di sisi lain, merupakan hasil menjanjikan - sebuah analisis peluang stasiun roket bimbingan bimbingan ZUR dinamis dan menunjukkan kemungkinan yang dapat diterima akurasi radiokomandnoy hanya menggunakan sistem manajemen. Selain itu, pada keadaan tidak adanya pembatasan STF dihapus pada sudut dari serangan, yang dibangkitkan kemungkinan sebuah roket manevrennye.

Keputusan dari MIC dari 12 Jan, 1963 proposal telah disetujui oleh Ketua roket dan artileri Management (Grau), dan industri pada pelaksanaan tes penerbangan bersama (Jika) dalam dua tahap - pertama dengan sistem radiokomandnoy, maka dengan GOS. Dalam hal demikian, sebenarnya dimulai proses pembuangan dari penggunaan roket bimbingan dikombinasikan dengan sistem semi GSN telah dikuasai ke dalam MANPADS P-25, C-75 dan C-125 murni sistem radio. Namun, ujian 3M8 roket masih akan sangat sulit. Sebelum memulai kerjasama produksi selama tes tes dilakukan pada bulan April 1963 akan meluncurkan 26. Kebanyakan dari mereka telah dijalankan oleh yang disebut elektronik target, dua - pada empat sasaran parashyutnym - kembali pada IL-28. Dalam proses tes bersama dari Januari sampai Mei 1963 telah dilakukan delapan dimulai, tiga di antaranya berakhir pada kegagalan. Tidak ada sukses peluncuran rockets di sebuah sudut dari ketinggian yang mengirimkan lebih dari 46 °, sementara yang diperlukan untuk memastikan kemungkinan mulai di sudut dan 60 °. Dari 25 peluncuran dilakukan dari Februari hingga Agustus 1963, hanya tujuh yang berhasil - mampu menembak mati target - pada Il-28. Awal tahun depan, menghabiskan dua lagi start up, baik berhasil. Namun, tidak ada api tidak dibuat berdasarkan relatif kecil jenis tujuan MiG-17 dan pada sasaran berada di altitudes kurang dari 3.000 meter diberikan tidak stabil bekerja di altitudes rendah. Di sirkuit terdapat pemerintahan sendiri, yang tidak dapat diterima ke promaham ketika terbang dari akhir. Tidak ada perwakilan data pada fungsi militer dan radiovzryvatelya bagian nyata tujuan.

Salah satu yang paling sulit untuk mengembangkan membuktikan untuk memasukkan unsur-unsur kerucut PVRD rockets dan pompa bahan bakar dengan mulut. Cukuplah untuk mengatakan bahwa ia telah "otzhech" sekitar sepuluh ribu nozzles sebelum ditemukan bentuk yang terbaik. Dan itu - hanya untuk jenis mesin, tetapi jika terjadi perubahan dalam dimensi geometris, semua akan mengulangi lagi. Ini adalah salah satu alasan mengapa tidak menemukan PVRD menggunakan lebar sekarang - yang unik dalam kinerja spesifik. Setiap langkah dalam pengujian diberikan untuk bekerja dan berurusan dengan hampir nol. Sejak awal dikontrol penerbangan mulai berjuang pembasahan onboard sinyal radio terdakwa dalam obor yang menguras mesin. Itu ternyata yang biasa dari produk-produk dari pembakaran minyak tanah - yang sangat bagus layar antena terdakwa. Kami harus bertanding di konsol ekor. Secara umum, ujian bersama pada Februari 1963 hingga Juni 1964, sebuah start up ZUR 41, termasuk 24 missiles dalam peralatan militer. Empat kasus kibaran sayap menuntut berlakunya protivoflatternyh balance beam, tiga "miskin" mengganggu proses pembakaran - Revisi bahan bakar, enam ledakan izopropilnitrata - untuk memperbaiki sistem bahan bakar, dua menolak radiovzryvatelya - perbaikan skema. Namun, pada tahap akhir dari pengujian berlangsung di sebagian besar sukses dan Komisi Negara di bawah kedudukan ketua dari AG Burykina direkomendasikan untuk berbagai adopsi.

Resolusi Central Committee of the CPSU dan USSR, diadopsi pada tanggal 26 Oktober 1964 - "Pada adopsi dari ponsel anti pesawat jet dikontrol set" Circle "dengan ZUR 3M8" mengidentifikasi karakteristik kunci yang kompleks. Kebanyakan dari persyaratan dasar untuk performa, diberi keputusan pada tahun 1958, telah dilakukan. Kecuali adalah ketinggian berbagai tujuan yang bertarget - 3000-23500 m - 1500 m tidak dobiralos yang diperlukan untuk mencapai ketinggian maksimum. Urutan 26 Oktober 1964 telah ditentukan dan kerjasama dari perusahaan-perusahaan besar - produsen komponen. Serial produksi tanaman ditemukan di 1S12 telah Lianozovskom Elektromekanik Tanaman MRP, roket panduan stasiun 1S32 - Mari pada mesin pabrik-gedung MRP. 2P24 launchers dan missiles yang diproduksi di pabrik mesin Sverdlovsk mereka. MI Kalinina EI. Terdekat, di Sverdlovsk tanaman logika pergi serial produksi kompleks administrasi K-1 "Crab".

Seiring dengan adopsi yang ditetapkan oleh industri ditanya untuk perbaikan lebih lanjut, yang dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, dengan mempertimbangkan pengalaman Perang Vietnam telah selesai untuk mengurangi "zona mati". Pada 1967 dia diadopsi oleh MANPADS Circle-A, dimana batas bawah dari zona luka dikurangi 3000-250 m, dekat perbatasan dekat dengan 11-9 km. Berikut missiles revisi pada tahun 1971 diadopsi oleh MANPADS Circle-M. Jauh dari perbatasan zona kerusakan kompleks telah dihapus dari 45 hingga 50 km, di atas - 23 dari 500 sampai 24 500 m. Pada tahun 1974, telah disahkan oleh Circle-M1, yang dikurangi menjadi semakin rendah batas 250-150 meter, Tengah border berkurang dari 11 sampai 6-7 km. Menjadi mungkin untuk tujuan untuk mengalahkan dogonnyh kursus pada jarak hingga 20 km.

Kompleks memiliki efisiensi tinggi dalam berurusan dengan gerakan pesawat terbang dan kondisi peperangan. MANPADS "Circle" dalam berbagai versi yang diekspor ke negara di mantan Warsaw Pact. Di Rusia, berangkat senjata, ia digantikan universal misil anti-pesawat terbang kompleks P-300V

Di sebelah barat kompleks telah ditunjuk SA-4 "GANEF".

Kompleks "Circle" ini terdiri dari:

Memulai 3M8

Cukup peluncur 2P24

Stasiun roket panduan 1C32

Stasiun deteksi 1S12

Freight zaryazhayuschaya mesin 2T6

Dengan struktur organisasi militer dan bekerja

Utama unit "Circle" adalah anti-pesawat terbang roket divisi, yang menyertakan peloton pemerintahan, tiga anti peluru baterai pesawat terbang, masing-masing termasuk satu roket setiap 1S32 bimbingan dan launchers tiga 2P24 digabungkan dengan panduan, serta teknis baterai. Peloton kontrol di stasiun deteksi 1S12, dan kabin menerima menetapkan target militer administrasi "Crab" (C-1). Dalam teknis termasuk baterai mobil stasiun untuk inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan senjata kompleks, transportasi dan pengiriman zaryazhayuschie komputer, mesin tanker, serta peralatan untuk assembling dan fueling roket bahan bakar.

Bahkan, anti-pesawat terbang dan membentuk batalyon roket anti-pesawat terbang roket sistem minimum ditetapkan sebagai kekuasaan dan kemampuan untuk mendeteksi dan mengalahkan udara tujuan. Walaupun kemungkinan untuk memerangi diri sendiri, mereka memiliki alat pertahanan udara batalyon tidak memberikan yang paling efisien penggunaan nya memerangi kapasitas. Ia ditentukan, pertama-tama, keterbatasan kemampuan pencarian stasiun 1S12 dalam terang yang sebenarnya penempatan di suatu daerah dengan daerah bayangan, dan sangat kecil podletnogo saat musuh aktivitas di altitudes sangat rendah. Untuk memastikan lebih efektif penegakan anti peluru divisi pesawat terbang yang termasuk dalam pesawat terbang anti peluru brigades dengan unified sistem manajemen. Tim, yang dirancang untuk memenuhi tantangan dari Udara Pertahanan Muka (tentara), bersama dengan tiga orang-pertahanan udara portabel divizionami termasuk manajemen baterai. Baterai dalam pengelolaan awak kabin telah berjuang pengelolaan "Crab", serta cara untuk mendeteksi sasaran udara - Radar deteksi dari P-40D, P-18, P-19 radar alat pengukur tinggi PRV-9A (atau PRV-11).

Thursday 30 December 2010

TNI AU Beli Dua Unit Pesawat Boeing 737-400

Garuda Boeing 737 400

TNI Angkatan Udara dan PT Garuda Indonesia mengadakan penandatangan nota kesepahaman tentang pengalihan dua unit pesawat Boeing 737- 400, yang ditandatangai oleh Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat dan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Penandatanganan nota kesepahaman ini adalah salah satu tahapan dalam mewujudkan proses pembelian 2 unit pesawat Boeing 737-400 dari PT Garuda Indonesia (Persero) kepada pihak TNI Angkatan Udara, selanjutnya akan dilaksanakan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu penyusunan dokumen kontrak jual beli.

Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2012, TNI Angkatan Udara telah memprogramkan dan menganggarkan untuk meningkatkan kemampuan alutsista agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penangkal, penindak, dan pemulih dalam rangka menegakkan kedaulatan negara di udara yang dilaksanakan salah satunya dengan OMSP.

“TNI Angkatan Udara mengharapkan bahwa kegiatan penyusunan dokumen kontrak pembelian pararel dengan kegiatan pelatihan di bidang pemeliharaan, dan tim teknis, agar supaya pesawat tersebut dapat dioperasikan di TNI Angkatan Udara dengan segera”, ungkapnya.

Sementara itu, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan, sebagai “national flag carrier” selain menjalankan misi sebagai salah sebagai suatu entitas bisnis, Garuda memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan aspek perekonomian , sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan negara.

Dikatakan, sejalan dengan peranannya tersebut, maka Garuda Indonesia senantiasa berupaya untuk dapat menjalin kerja sama serta memberikan dukungan bagi berbagai lembaga dan intitusi agar tercipta sinergi yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan pada umumnya bagi negara dan bangsa.

Darussalam Class : OPV Baru Milik Angkatan Laut Brunei


Darussalam class OPV (photo : Arne Luetkenhorst)

Beberapa waktu yang lalu Brunei menghibahkan dua kapal patroli Waspada class kepada Pemerintah Indonesia. Demikian juga menyusul ketidaksepahaman antara BAe System dan Pemerintah Brunei atas 3 kapal OPV/korvet Nakhoda Ragam class maka hal ini berlanjut dengan penjualan ketiga kapal tersebut kepada Aljazair.


Rupanya Pemerintah Brunei telah menyiapkan pengganti kapal-kapal tersebut. Selain memesan empat kapal Ijtihad class diketahui juga bahwa Brunei telah memesan kapal OPV kepada galangan kapal Lurssen, Jerman.



Darussalam class OPV (photo : Juergen Braker)

Kapal tipe OPV dengan nomor lambung 06 dan bernama Darussalam class ini telah terlihat publik ketika dilakukan ujicoba di kanal Kiel, Jerman.

Belum diketahui pasti berapa jumlah pesanan kapal OPV ini demikian juga dengan spesifikasi teknisnya. Terlihat bahwa kapal ini dilengkapi dengan kanon utama 57 mm dan dilengkapi dengan dua set peluncur rudal SSM.

Pindad Perkenalkan Panser Anoa V2

Panser 6x6 Anoa serie V2

Panser "Anoa" Buatan Pindad Makin Tangguh


KOMPAS.com — Pameran Indo Defense 2010 dimanfaatkan PT Pindad untuk memamerkan produk-produk terbarunya. Salah satu produk terbarunya adalah APC Anoa V2 6 x 6 yang merupakan versi terbaru dari produksi panser mereka.

APC Anoa V2 6 x 6 atau armored personal carrier Anoa V2 6 x 6 sedikit berbeda dengan versi sebelumnya. Sukidi Amd, Assistant Engineering Manager PT Pindad (Persero), mengungkapkan, "Panser ini memiliki beberapa modifikasi yang membuatnya lebih maju dan nyaman dari versi sebelumnya." Ia mengatakan, salah satu kelebihannya ada pada main hole yang terdapat di bagian atasnya. Bagian tersebut dibuat lebih bulat dan cembung agar bisa memaksimalkan fungsi pertahanan sehingga bila tertembak, peluru akan memantul.

Kelebihan lainnya ada pada pelindung kaca samping dan depan. "Sebelumnya, pelindung kaca samping dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar. Hal itu menyulitkan. Sekarang, pelindung kaca samping dan depan bisa dibuka dan ditutup dari dalam," ujar Sukidi. Dengan mengoperasikan pelindung kaca samping dari dalam, selain lebih nyaman, bagian ini juga meminimalkan risiko.

Sukidi menjelaskan, kelebihan utama Anoa V2 ada pada sistem navigasi. "Anoa V2 memiliki Remote Control Weapon System yang memungkinkan pengoperasian senjata menggunakan joystick. Jadi, seperti main game," urainya. Sistem itu memperbaiki kelemahan Anoa versi sebelumnya yang mengharuskan pengoperasian senjata secara manual. Hal itu menurutnya sangat memudahkan tugas tentara.

Anoa V2 dengan kanon RCWS

Sebaliknya, sistem yang tadinya hanya mendukung pengoperasian secara otomatis kini dilengkapi kemampuan operasi secara manual tanpa menghilangkan otomatisnya. "Ramdoor yang ada di bagian belakang Anoa dibuat juga sistem pengoperasian manualnya sehingga bila sistem otomatis mengalami kerusakan, ramdoor tetap dapat berfungsi," ujar Sukidi. Bagian interior dari Anoa V2 juga berbeda dengan versi sebelumnya yang terdiri dari kursi-kursi yang bisa dilipat.

Anoa V2 mampu memuat 13 kru, memiliki panjang dan lebar 6.000 x 2.500 mm serta dilengkapi dengan peralatan khusus, seperti GPS dan NVG. Sistem komunikasinya menggunakan VHF dan HF Intercomset System. Sementara itu, sistem senjatanya menggunakan Smoke Shield kaliber 66 mm dan Armanents 7,62 mm dan 12,7 mm. Rasio daya berbanding beratnya adalah 22,85 HP, kecepatan maksimum 80 km/jam, dan radius putar 9,5 meter. Mesinnya adalah 6 silinder segaris dengan turbocharger berpendingin dalam dan berdaya 320 HP.

Sukidi menjelaskan, Anoa V2 ini baru mulai dikembangkan sekitar dua bulan yang lalu. "Beberapa saat sebelum Indo Defense ini dimulai, Anoa V2 baru saja selesai dibuat dan langsung dikirim," katanya. Saat ini, yang bisa dinikmati di Pameran Indo Defense 2010 adalah prototipe dari produk tersebut. Dengan spesifikasi ini, Anoa V2 dipasarkan terutama bagi Tentara Nasional Indonesia. Selain Anoa V2, Pindad juga memamerkan tiga produk panser terbarunya, yaitu Panser Polisi, Panser Canon, dan Panser Mortir.

Tuesday 21 December 2010

Rusia-India Akan Teken Kerjasama Pembuatan Jet Tempur Siluman

PAK FA saat uji penerbangan perdana 29 Januari 2010. (Foto: Sukhoi)

Rusia dan India menyetujui perkiraan anggaran perancangan jet tempur siluman generasi kelima yang dikembangkan bersama kedua negara, diumumkan pimpinan perusahaan dirgantara India Hindustan Aeronautics Limited (HAL) Ashok Nayak saat wawancara dengan RIA Novosti.

Nayak mengatakan diperkirakan akan menghabiskan 295 juta dolar, pengerjaan diharapkan selesai 18 bulan.

Kontrak akan diteken oleh wakil HAL dan perusahaan Rusia United Aircraft Corporation (UAC) saat kunjungan kerja Presiden Rusia Dmitry Medvedev ke India pada 20-22 Desember.

UAC dan HAL sepakat mengembangkan bersama jet tempur generasi kelima berdasarkan rancangan prototipe T-50 awal tahun. India mengumumkan pembahasan draft proposal selesai didiskusikan dengan Rusia pada awal Oktober.

India berencana membeli hingga 300 jet tempur generasi kelima dan 45 pesawat angkut militer dari Rusia, diumumkan Menteri Pertahanan India.

“Dekade mendatang, kerjasama militer Rusia-India akan fokus pada dua proyek: pesawat angkut dan jet tempur generasi kelima,” ucap Menhan Rusia Anatoly Serdyukov saat kunjungan dua hari ke India awal Oktober.

Kedua negara akan membuat versi kursi tunggal dan tandem, direncanakan selesai 2015-2016.

Pemerintah India menginvestasikan lebih 25 milyar dolar untuk membeli jet tempur generasi kelima, diberitakan harian India The Times of India.

Prototipe T-50 pertama kali terbang 29 Januari 2010, diharapkan AU India mengoperasikan jet tempur generasi kelima pada 2010.

Rusia Bangun Tiga Frigate untuk Armada Laut Hitam


Pembangunan frigate pertama project 11356 untuk Armada Laut Hitam Rusia dimulai galangan Yantar, diumumkan juru bicara AL Rusia.

Yantar memenangkan tender pembangunan tiga frigate Project 11356 Oktober lalu. Frigate pertama diberi nama Admiral Grigorovich seorang mantan Menteri Angkatan Laut Rusia pada 1911-1917.

KASAL Rusia Laksamana Vladimir Vysotsky mengatakan satu atau dua frigate Project 11356 akan bergabung dengan Armada Laut Hitam setiap tahunnya mulai 2013.

Frigate berbobot 4000 ton, dilengkapi sepucuk kanon 100 mm, sistem rudal permukaan-udara Shtil, dua CIWS Kashtan, dua tabung torpedo kembar 533 mm dan satu helikopter anti kapal selam.

Yantar sedang membangun tiga frigate Project 11356 milik AL India dibawah kontrak senilai 1,6 milyar dolar diteken 2007. Frigate pertama diapungkan November, diserahterimakan ke AL India pertengahan 2011, dua frigate dikirimkan akhir 2012.

Rusia telah menyerahkan tiga frigate kelas Talwar ke AL India, INS Talwar, INS Trishul dan INS Tabar.

Saturday 18 December 2010

Kapal Perusak Helikopter Hyuga DDH 181


Kapal perusak helikopter Hyuga (DDH 181) mulai bertugas di Pasukan Bela Diri Laut Jepang (Japan Maritime Self Defense Forces/JMSDF), Rabu, 18 Maret 2009. Nama Hyuga pernah digunakan untuk battleship kelas Ise, yang digunakan pada Perang Dunia II.

Hyuga merupakan kapal perang terbesar yang dioperasikan JMSDF saat ini, akan menggantikan kapal perusak anti kapal selam kelas Haruna. Hyuga kapal pertama dari project 16DDH, setidaknya dua kapal kelas ini direncanakan dibuat. Kapal kedua dalam proses penyelesaian, direncanakan diluncurkan pada tahun ini dan masuk jajaran JMSDF tahun 2011. 16 dimaksudkan tahun ke-16 Kekaisaran Heisei dalam sistim kalender Jepang.

Kapal perusak kelas Haruna yang akan digantikan oleh Hyuga

Untuk alasan politis, kelas Hyuga diklasifikasikan sebagai kapal perusak helikopter. Klasifikasi ini tidak tepat, karena ukuran kapal secara signifikan lebih panjang dibandingkan kapal perusak. Mempunyai dek pesawat yang panjang dan relatif panjang untuk satuan udara.

Kapal ini dapat dibandingkan dengan kapal induk ringan, seperti kelas Invicible Angkatan Laut (AL) Inggris, Giuseppe Garibaldi AL Itali, dan Principe de Asturia AL Spanyol.

Hyuga mempunyai dua elevator serta dilengkapi hanggar. Jepang mengklaim satuan udaranya terdiri dari tiga Sikorsky SH-60K untuk peperangan anti kapal selam (Anti Submarine Warfare/ASW) dan satu MCH-101 untuk peperangan ranjau. Tetapi kapal ini mampu mengangkut hingga 11 helikopter Chinook atau beberapa helikopter ukuran kecil. Hyuga mampu mengoperasikan hingga empat helikopter secara simultan melakukan tinggal landas dan mendarat.


Saat ini Hyuga tidak dapat mengoperasikan pesawat sayap tetap, karena tiadanya pelontar ski di haluan serta peralatan lainnya. Kapal ini hanya membutuhkan sedikit modifikasi agar mampu membawa pesawat sayap tetap dan mungkin akan dilengkapi pesawat berkemampuan V/STOL dimasa mendatang.

Hyuga dijadikan kapal bendera JMSDF untuk satuan 1st Escort Flotilla, bermakas di Yokosuka, Prefektur Kanagawa. Kapal kelas Hyuga tidak dipersiapkan untuk penyerbuan amfibi, akan tetapi kapal ini mampu membawa sedikitnya 350 pelaut. Kemampuan membawa pasukan marinir tidak dipublikasikan untuk alasan politis.

Hyuga mulai dibangun tahun 2006 oleh IHI Marine United Inc. di galangan kapal Yokohama. Kapal ini merupakan kapal perusak JMSDF pertama yang mempunyai awak kapal perempuan, berjumlah 17 orang terdiri 2 orang perwira dan 15 pelaut.


Spesifikasi
Bobot: 13.950 ton standar, 18,000 ton berat penuh
Panjang: 197 m
Lebar: 33 m
Draft: 7 m
Sistem Penggerak: COGAG (Combined Gas Turbine and Gas)
Mesin: 4 General Electric LM2500, 2 shaft, 100.000 HP
Kecepatan: +30 knot
Persenjataan:
1x 16 cell Mk.41 VLS (campuran ESSM dan ASROC)
2x CIWS Phalanx 20 mm
2x triple tabung torpedo 324 mm




Strategic Projection Ship Juan Carlos I Class: Gabungan Kapal Induk dan Kapal Amfibi


Spanyol telah meluncurkan tipe kapal baru yang disebut kapal proyeksi strategis atau Strategic Projection Ship(buque de proyeccion estragerica) yang dinamakan SPS Juan Carlos I. Uniknya kapal ini merupakan kapal serba guna, menggabungkan fungsi kapal induk ringan yang mampu membawa pesawat tempur dan atau helikopter angkut dengan kapal amfibi yang dapat membawa sekoci-sekoci pendarat.


Program kapal ini merunut pada pengalaman operasi laut pasca Perang Dingin dimana kapal-kapal angkatan laut lebih banyak dioperasikan untuk menghadapi konflik skala ringan, ancaman asimetris dan operasi bantuan kemanusiaan. Menurunnya ancaman secara alamiah juga berimbas pada penurunan alokasi pengembangan kekuatan angkatan laut terutama pengadaan kapal baru. Oleh karena itu para perencana Armada Espanola merancang sosok kapal serba guna yang diproyeksikan untuk penugasan-penugasan strategis. Sejak tahun 1980, angkatan laut Barat termasuk Spanyol sering terlibat dalam pasukan perdamaian dan operasi bantuan kemanusiaan di berbagai penjuru dunia.


Pada pelaksanaannya, angkatan laut melibatkan banyak kapal dengan fungsi yang berbeda seperti kapal induk untuk payung udara, kapal angkut amfibi sebagai badan utama, dan kapal perusak kawal sebagai pelindung armada. Padahal proyeksi sekian banyak kapal tersebut tidak sesuai dengan sasaran yang relatif lebih kecil. Tentunya pengoperasian ini memakan biaya operasi yang tidak ekonomis. Angkatan Laut Spanyol menginginkan sosok kapal besar seukuran kapal induk ringan yang bisa mengemban operasi tempur dan non tempur sekaligus. Spanyol memang hanya memiliki sebuah kapal induk ringan SPS Principe de Asturias.


Realisasi program kapal ini mulai dilaksanakan pada tahun 2005 di galangan IZAR, Ferrol Spanyol. Tiga tahun kemudian tepatnya 10 Maret 2008 kapal ini diresmikan oleh Ratu Dona Sofia. Kapal yang berbobot maksimal 27.563 ton ini memiliki landasan pesawat udara (flight deck) sepanjang 202 meter dan dock sepanjang 69,3 meter lebar 16,8 meter. Dengan struktur fisik tersebut Juan Carlos I mampu membawa 19 pesawat tempur AV-8 Sea Harrier atau 32 helikopter angkut sedang jenis NH-90 atau kombinasi 19 pesawat tempur 12 helikopter, serta empat sekoci pendarat jenis Landing Craft Machine (LCM) ber-panjang 23,3 meter yang tiap unitnya mampu membawa muatan seberat 100 ton. Ruang dalamnya dapat menampung 170 kendaraan atau 46 tank tempur ‘Leopard’ dan 50 buah kontainer.

Kapal ini diawaki oleh 247 ABK dan 107 perwira dan pada operasi amfibi mampu membawa 900 pasukan pendarat dan 172 awak pesawat udara. Sedangkan untuk men-jalankan operasi bantuan kemanu-siaan, kapal ini mampu mengungsikan 1000 warga sipil. Fasilitas untuk mendukung personel juga lengkap seperti perangkat pembuat air tawar dari air laut dan generator elektrik yang mampu mendukung kebutuhan 5000 orang.

Spanyol rencananya menambah satu unit kapal sejenis yang peletakan lunasnya telah dilakukan pada bulan Juli 2006. Jenis kapal seperti ini ternyata juga di-minati oleh Australia yang telah meneken kontrak pada tahun 2007. Perusahaan Tenix Australia sebagai kontraktor utama. Perusahaan Spanyol Navantia sebagai pihak yang membuat lambungnya, dan pemasangan seluruh sistem di-lakukan oleh Tenix. Kapal pertama direncanakan dikirim ke Australia pada tahun 2012 dan kapal kedua pada tahun 2013. Kapal pertama masuk jajaran dinas Royal Australian Navy pada tahun 2014 dan unit kedua pada tahun 2015.

Pakistan Siap Ekspor JF-17 Thunder

Pakistan menampilkan dua jet tempur JF-17 Thunder secara statis pertama kalinya di pameran dirgantara internasional Farnborough 2010, Inggris. (Foto: Reuters)

KASAU Pakistan Marsekal Rao Qamar Suleman membantah produksi jet tempur JF-17 Thunder terhambat karena masalah pembelian mesin pesawat dari Rusia, dikatakannya kerjasama pembuatan pesawat dengan Cina berjalan mulus. KASAU Marsekal Suleman mengatakan pada media saat berkunjung ke pameran dirgantara internasional Farnborough di Inggris 21 Juli 2010.

Presiden China Aviation Technology Import dan Export Corporation (CATIC) Li Yu Hai yang hadir mengatakan bahwa mereka belum menerima kabar dari Rusia mengenai pembatalan pengiriman 100 mesin jet RD-93. Mesin ini akan digunakan jet tempur JF-17 Thunder.

KASAU Marsekal Suleman menambahkan Cina telah membuat mesin WS-13 Taishan untuk JF-17 Thunder, saat ini dalam pengujian dan percobaan. “Kami harus melihat sejauh mana mesin ini kesuksesannya dan kemudian kemungkinan digunakan oleh JF-17”. Beliau mengatakan Pakistan akan membuat sekitar 250 JF-17 untuk menggantikan armada pesawat A-5, FP-7 dan Mirage.

JF-17 diproyeksikan menggantikan jet tempur Northrop F-5 Tiger, Dassault Mirage III/5, Shenyang J-6, MiG-21/F-7 Fishbed, and Nanchang Q-5.

JF-17 Thunder pertama dibuat di Pakistan Aeronautical Complex, Kamra ditampilkan ke public 23 November 2009. (Foto: Xinhua/Li Jeng chen)

Mesin jet buatan Rusia RD-93 akan digunakan jet tempur JF-17 Thunder.

Sejumlah media internasional memberitakan, perusahaan pertahanan Rusia keberatan penjualan 100 RD-93 pada Cina. Rusia menghadapi persaingan ketat dengan Cina dalam memasarkan pesawat tempur ke pasar global. Meskipun jet tempur buatan Cina kemampuannya dibawah buatan Rusia, tetapi harga yang ditawarkan sangat murah, sejumlah negara berkembang tertarik membelinya.

Jet tempur MiG-29 berkompetisi dengan JF-17 dalam tender pembelian 32 pesawat untuk AU Mesir. Harga satu unit MiG-29 dibanderol 35 juta dolar, JF-17 hanya 15-20 juta dolar. Mesir dan Pakistan sedang bernegosiasi lisensi produksi JF-17 di Mesir menurut Majalah Mingguan Jane’s Defence.

JF-17 Thunder pertama kalinya ditampilkan di pameran internasional dirgantara. Dua jet tempur JF-17 Thunder AU Pakistan ditampilkan statis di Farnborough. Pakistan berencana menampilkan JF-17 di Singapore Air Show tahun depan dan melakukan demo terbang di Farnborough 2012.

Pakistan sedang memasarkan gencar jet tempur buatannya ke sejumlah negara. AU Azerbaijan telah memesan 24 unit pada 2007, Zimbabwe 12 pada 2004, Pakistan 250 sudah dikirimkan 20 unit, sedangkan Cina masih mengevaluasi kinerjanya.

Sejumlah negara menyampaikan minatnya, seperti Aljazair, Bangladesh, Iran, Lebanon, Maroko, Nigeria, Sri Lanka, Sudan, Malaysia dan Mesir. Pakistan telah menawarkan pada Indonesia untuk memproduksi bersama JF-17 Thunder. Pemerintah Indonesia belum memutuskan menerima atau menolak tawaran ini.


(Foto: PAC)

AU Pakistan meresmikan skuadron pertama JF-17 Thunder pada 18 Februari 2010 di salah pangkalan AU Pakistan Kamra. Skuadron 26 Lightning Thunders diperkuat 14 JF-17 Thunder. Jet tempur ini akan dilibatkan dalam latihan Hi-Mark 2010 di bulan September.

Jet tempur ringan JF-17 Thunder dikembangkan bersama Pakistan dan Cina. Cina memberi nama Super-7 (Chao Qi). Jet tempur dirancang oleh Chengdu Aircraft Design Institute (CADI), prototipe dibangun Chengdu Aircraft Industry Company (CAC), keduanya berlokasi di Provinsi Sichuan. CAC pabrik pesawat tempur terbesar kedua di Cina.

Kerangka pesawat (airframe) dibuat semi-monolog dengan masa lelah (fatigue) 4000 jam terbang atau 25 tahun. Overhaul pertama dilakukan setelah terbang 1200 jam. Pesawat mampu membawa bahan bakar internal 5130 pound, atau mencantelkan satu tanki bahan bakar ditengah kapasitas 800 liter serta dua tanki di sayap 800/1100 liter.

JF-17 Thunder dirancang mampu membawa persenjataan buatan Cina, Pakistan atau negara Barat. Jet tempur ini dibuat untuk orientasi ekspor, sehingga spesifikasi dan jenis persenjataannya disesuaikan keinginan pembeli. JF-17 Thunder mampu membawa rudal udara-udara BVR (Beyond Visual Missile) berjarak 70-100 km seperti R-Darter, IRIS-T, AIM-120; rudal anti kapal permukaan seperti Exocet, Harpoon atau C-801/802; bom berpandu seperti Fei Teng, Lei Ting, DPGM.

Pakistan membuat JF-17 di Pakistan Aeronautical Complex (PAC) Kamra dengan kapasitas 15-25 pesawat pertahun. Jet tempur ini diklaim dibuat sesuai dengan US MIL STD dan Cina standar, tetapi belum ada konfirmasi dari pemerintah Cina akan menggunakan untuk angkatan udaranya.

India Beli 80 Heli Mi-17V5


Menteri Pertahanan India Shri AK Antony menjawab tertulis pertanyaan anggota Lok Sabha Shri Sonawane Pratap Narayanrao, India diwakili Menhan meneken kontrak pembelian 80 helikopter Mi-17V5 berikut suku cadang dengan perusahaan Rusia Rosoboronexport senilai 1.345.836.495.83 dolar.

Helikopter akan digunakan untuk operasi khusus, transportasi pasukan dan peralatan, SAR, evakuasi korban pertempuran dan akan dipersenjatai. Helikopter akan dikirimkan ke India pada Maret 2011.

Thursday 9 December 2010

Artileri Medan FH-88/2000




FH-2000 (Field Howitzer 2000) adalah meriam Howitzer berkaliber 155mm/52 yang dapat ditarik/gandeng menggunakan kendaraan angkut berat, meriam ini dikembangkan oleh Singapore Technologies (ST) untuk kebutuhan AD Singapura.

Jarak tembak maksimum meriam ini mencapai 42 kilometer menggunakan amunisi khusus, uji coba lapangan pertama dilakukan di New Zealand. Pengoperasian meriam diawaki oleh 8 personel dan menggunakan mesin Diesel berdaya 75 hp untuk menggerakkan meriam secara mandiri (self propelled) dengan kecepatan 10 Km/jam tanpa perlu ditarik kendaraan pengangkut.

Pengembangan

FH-2000 merupakan pengembangan dari sistem meriam FH-88 yang pertama kali diproduksi pada tahun 1983 dengan menggunakan komponen yang sama. Pengembangan FH-2000 dimulai tahun 1990, dengan prototipe pertamanya diproduksi pada tahun 1991. Prototipe awal kemudian dikembangkan lebih lanjut lagi dan di tes kembali pada bulan Desember 1993.

Pada awalnya sejumlah meriam FH-88 banyak yang menggunakan kaliber laras 52mm dan 39mm, seiring dengan perkembangannya kaliber laras 52mm dirasa cocok diaplikasi ke meriam generasi terbarunya (FH-2000).

Desain

Saat Howitzer digunakan platform pendukung penembakan menggunakan struktur tripod mekanis. Beban tembakan di transmit ke permukaan tanah melalui tripod ini, isolasi silinder hidrolik dari platform ini cukup handal untuk digunakan.

FH2000 juga dapat mengaplikasi serangkaian sistem pengamatan optik ke elektro-optik. Sistem pengamatan ini bisa dihubungkan kedalam kontrol penembakan di komputeri.

Di bagian belakang meriam menggunakan mekanisme semi-otomatis, bagian ini terbuka secara otomatis selama counter recoil digunakan. Kontrol elektronik dan hidrolik power mendorong ceklikan ram proyektil masuk ke ruang barel dengan konsistensi tinggi.



Pengguna

Pada tahun 1995, 18 meriam howitzer digunakan oleh Batalion Artileri 23 Singapore Army. Satu Batalion terdiri dari 3 battery artileri yang diperkuat oleh masing-masing 6 meriam.

Meriam ini pernah ditawarkan untuk di ekspor kebeberapa negara, dan TNI mengakuisisinya sebanyak 6 meriam Howitzer FH-2000. Saat ini meriam-artileri tersebut ditempatkan di Resimen II Artileri Medan (Armed)/ Sthira Yudha.

Selain itu, ST juga membantu Turki dalam perancangan dan manufaktur dari meriam towed howitzer sistem buatan dalam negerinya sendiri (155mm/52calibre) bernama "PANTHER". Artileri ini dibangun dengan mengambil dasar FH-2000 yang telah ditingkatkan, salah satunya penggunaan Diesel Auxiliary Power Unit (APU) berkekuatan160 hp (aslinya 75 hp), sehingga mampu memberikan kecepatan self-propelled 18km/jam.

Tu-160: supersonic strategic bomber

Dua pesawat pembom strategis jarak jauh Rusia Tu-160 belum lama ini mendarat di Venezuela, kata kantor-kantor berita, Rabu, mengutip satu sumber di Kementerian Pertahanan Rusia.

Pesawat pembom jenis TU-160 itu tiba di Venezuela hanya beberapa hari setelah Rusia mengumumkan akan mengirim kapal-kapal perang dan kapal selam anti pesawat terbang ke Venezuela untuk mengadakan latihan bersama pada bulan November. Ini adalah manuver militer Rusia yang besar di belahan bumi barat sejak perang dingin dulu.

Berikut historis dan spesifikasi pesawat pembom strategis tersebut :

Wednesday 8 December 2010

Profil Tank Amfibi BMP-3F (Bagian II)





Sistem Kendali dan Persenjataan

BMP-3F yang dipersenjatai meriam kaliber 100 mm dibuat untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell), untuk kaliber ini biasanya masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik, roket dengan balistik sedang memberikan beberapa keunggulan pada sitem kendali senjata persenjataan BMP–3F, diantaranya yaitu :

• Jarak jangkau ke sasaran darat/ laut lebih jauh, sehingga perluasan areal sasaran yang dapat dikenai/ dijangkau lebih baik.
• Mampu menembak melampaui gerak pasukan yang di turunkan (berfungsi sama seperti kemampuan PT-76 versi M)
• Pemakaian meriam berkaliber besar diimbangi dengan berat meriam yang lebih ringan
• Kecepatan menembak tepat tidak tergantung dengan jarak kesasaran, perhitungan gyroscope dapat diatur secara otomatis sehingga perhitungan sudut kesalahan jatuhnya peluru dapat diminimalkan. (berfungsi sama seperti kemampuan PT-76 versi M)
• Terdapat platform peluncur rudal kendali anti tank (ATGM), baik yang diluncurkan langsung melalui laras meriam (laser guided system) maupun yang terpasang pada badan panser. diri dari dua bidang stabilisator dari pembidik kaca utama dan sebuah sensor gyroscope


BMP-3F Fire Control System Components.

Sistim pengontrol penembakan otomatis yang terdiri dari stabilisator senjata alat pembidik, kombinasi dengan stabilisasi pembidikan dalam 2 bidang : Azimut dan Elevasi (tinggi di atas permukaan laut) alat pengukur jarak/ lasser, alat pembidik komandan kendaraan, alat perhitungan lintasan tembakan, alat pengumpul data.

Sistem pengontrol penembakan otomatis itu memberi kesempatan kepada satuan infantry melaksanakan tugas taktis yang mereka hadapi (KSIT), penggunaan senjata secara efisien dan memperlihatkan keunggulannya dibandingkan dengan system pengontrol penembakan yang tidak otomatis.

Alat sistem pengontrol penembakan otomatis BMP–3F mampu mempertimbangkan berbagai data (diturunkannya atau dinaikannya alat pengontrol BMP-3F) untuk bidikan tepat, oleh karena itu penembakan dari segala jenis senjata akan selalu tepat.



Hasil penembakan yang tepat sama ketika BMP–3 digunakan di pegunungan atau menembaki sasaran udara seperti helicopter yang terbang hover/terbang diam. Untuk menembak dengan roket kendali atau peluru berkaliber 100 mm dan peluru berkaliber 30 mm hanya perlu ditekan satu kenop, fungsi pembidik tidak berubah sambil menembak dari segala jenis senjata, amunisi bagi meriam mesin berkaliber 30 mm dan mitaliur (kal 76,2mm) dimasukkan ke dalam "pitaban" peluru yang tidak putus-putusnya dan dapat digunakan lagi tanpa diisi kembali, peluru fragmentation/ asap dan brisan/pecah berkaliber 100 mm terletak di dalam otomat pengisian yang memungkinkan menembak 10 peluru/menit.

Kalau kita membandingkan dengan kendaraan berlapis baja, baik buatan Rusia maupun buatan negara Barat, maka kita bisa melihat kekhususan prinsipil yang utama BMP–3 F, yaitu bahwa seksi motor transmisi ditempatkan di bagian belakang badan BMP – 3 F dan di bagian depan badan BMP–3 F dipasang tiga mitraliur PKT dan PKTM serta ditempatkan seksi pasukan infantri
pendarat karena itu efisiensi tembakan sepanjang arah gerakan BMP – 3 F jadi meningkat.

Kalau pasukan pendarat berada diluar BMP–3 F pengemudi sendiri mampu menembak dari mitraliur–mitraliur itu, persediaan amunisi untuk mitraliur berkaliber 7,62 mm berjumlah 6.000 peluru.

Berkat mitraliur itu kekuatan penggempur BMP–3 F meningkat, untuk dapat enghancurkan musuh yang berjarak dekat sedang. Data dari “Jane’s Soviet Intelligence Revier” menyatakan bahwa spesialis militer dari Negara-negara barat menilai tinggi kemampuan BMP–3F.

Penilaiannya adalah sebagai berikut :
• BMP–3 F memungkinkan melaksanakan berbagai tugas yang dihadapi dan dapat digunakan sebagai bantuan tembak jarak jauh/ dekat dan sebagai Ranpur pengangkut personil berlapis baja penghancur Tank (Ranpur lain) dengan Roket.
• BMP–3 F dapat digunakan bersama Infanteri untuk meningkatkan kemampuan anti Tank dengan bantuan tembak jarak jauh/
dekat ketika jumlah Tank dikurangi.
• Pada saat ini di negara barat belum ada panser tempur yang mempunyai kekuatan menyerupai seperti BMP–3 F.


Panser M2 Bradley

Hasil perbandingan Ranpur BMP–3 F dengan Ranpur USA M2 "Bradley" menunjukkan bahwa BMP–3 F mengungguli M2 dalam daya gerak dan daya tembak.

Profil Tank Amfibi BMP-3F (Bagian I)


BMP–3F yang diproduksi oleh Rusia adalah kendaraan tempur (Ranpur) lapis baja yang bisa dikatakan sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris).

Awalnya angkatan bersenjata Rusia mulai menggunakan Ranpur jenis BMP sejak tahun 1980 dengan type BMP–2 (sekelas BVP-2 Slovakia, seperti yang dimiliki Marinir TNI AL), pada akhir dasa warsa 1980-an.

BMP–2 kini sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan pertempuran saat ini, selain fungsi ganda sebagai kendaraan angkut personil dan sebagai ranpur utama.

Diantara beberapa masalah yang belum terpecahkan saat membuat Ranpur baik di Rusia maupun di negara barat
adalah :
• Kemampuan menghancurkan musuh dengan instalasi yang dapat meluncurkan roket kendali anti Tank.
• Kemampuan menembakan peluru kanon ketika ranpur bergerak dalam segala kondisi cuaca (siang dan malam).
• Kemampuan menembak secara efektif dari segala jenis senjata (shell) ketika Ranpur/ panser mengarungi laut bergelombang di segala cuaca.
• Digunakannya roda-rantai sebagai dasar swa-gerak.
Permasalahan ini dapat terpecahkan ketika BMP–3F dibuat. Hasil uji coba dalam iklim yang berbeda, baik di darat maupun di laut menegaskan efisiensi dan efektifitas yang tinggi pada BMP –3 F.

Di era 90-an BMP–3 pernah di ujicoba di United Arab Emirates bersama dengan ranpur lainnya, diantaranya buatan Inggris dan Amerika. Dari hasil ujicoba tersebut memperlihatkan hasil yang sangat memuaskan pada BMP-3.

Selanjutnya BMP–3 disempurnakan kembali khususnya untuk manuver di laut, dimana penambahan Snorkel (sirkulasi
udara saat manufer di laut ruang pasukan / tempur tetap normal), dan perbaikan pada tameng di kubah untuk menahan air agar tidak masuk ruang tempur.
Dengan penyempurnaan ini versi BMP–3 menjadi BMP–3F, BMP–3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain :
• Kontruksi (chasis) BMP–3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.
• Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP–3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik
• BMP–3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri – Roket – Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis.
• BMP-3F mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok
penggontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).


Turet BMP-3F, sistem kontrol penembakan dapat dilakukan secara otomatis.

• Kunstruksi persenjataan BMP–3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm. Penggabungan ini memungkinkan
awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.

Monday 6 December 2010

AU Kuwait dan Mesir Gelar Latma Udara Pertama Kalinya

F-16 AU Mesir.

06 Desember 2010 -- Angkatan Udara Kuwait dan AU Mesir mengelar latihan bersama Al-Yarmuk 1-2010 di pangkalan udara Ahmad Al-Jaber, Kuwait, Senin (6/12). Latma ini pertama kalinya dilakukan oleh kedua negara.

AU Kuwait menyertakan F/A-18 Hornet dan F-16 Fighting Falcon milik AU Mesir, akan berlatih sorti dan formasi tempur, diumumkan perwira pangkalan Kapten Abdullah Al-Faudari pada wartawan.

“Latihan tempur bagian dari peningkatan kerjasama militer dengan Mesir bertujuan meningkatkan kesiapan AU dan AB kedua negara ,“ tandas Al-Fauri.